Jumat, 25 Februari 2011

Hidup Ini Bukanlah Film Drama Romantis

HOlla ..Haloo Udah pada tau belum sich survei telah membuktikan kalo orang yang lebih sering nonton film atau tv, hidupnya jauh lebih enggak bahagia (read:jomblo ngenes). Tapi enggak tahu kenapa mesti udah tahu begitu, tetep aja masih doyan nonton film atau tv. Dalam hal ini maksud saya adalah film tv atau layar lebar yang genrenya drama. Emang sih, enggak semua cewek doyan nonton film drama. Tapi hampir lebih dari separuh pasti suka sama genre film yang satu ini. Apalagi kalau pemain utama cowoknya cakep dan bikin merem-melek.

The dream comes true. Sering banget film-film drama menggambarkan bagaimana saat pangeran impian si cewek datang ke kehidupan nyatanya. Atau saat cowok yang ditunggunya selama bertahun-tahun bisa jadi kekasihnya. Kayak di film Angus, Thongs, and The Perfect Snogging atau di film Ramona and Beezus. Di kehidupan nyata sih, agak susah mendapatkan pasangan impian ya. Buktinya Taylor Swift aja sampai menciptakan lagu White Horse.

Benci dan cinta itu tipis. Kayaknya ini paling umum dan banyak banget terjadi di film-film drama cinta-cintaan. Dimulai dari si cewek yang musuhan sama cowok terus seiring cekcok yang sering terjadi akhirnya mereka jadian. Contohnya film Just My Luck, A walk to remember, sama film Chika. Padahal kalau kenyataannya, berantem mah ya berantem aja sampai akhir hayat.

The beast becomes the prettiest one. Si cewek yang dulunya cupu, enggak banget, jelek, hidup pula - setelah bertahun tahun berubah jadi cewek cantik. Atau malah perubahannya cepat banget kayak di make over mendadak begitu. Terus si cowok yang dulunya menghindar berubah langsung jatuh bangun mengejar si cewek. Padahal mah, emang dasarnya semua cewek itu cantik (aihhhh). Kayak di film You Again si Kristen Bell yang dulunya jelek tau-tau berubah pesat. Ah itu mah emang si Kristen Bell udah cantik dari sananya.


Cinta sehidup semati. Kesannya mau melakukan apapun untuk hidup si pasangannya. Bahkan meski harus mengorbankan nyawanya sekali pun. Kayak di film A Walk in the Clouds saat si Keanu Reeves rela menerobos kebakaran. Kalau zaman sekarang mah mana ada (mungkin). Adanya juga cinta satu hidup satu mati.


Adegan basah. Ini bukan ‘basah’ ya. Maksudnya, biasanya supaya film drama lebih touchy, ada adegan dimana si cewek keluar hujan-hujanan tanpa paying. Misalnya di film Bright Stars saat John Keats menunggu Fanny di luar rumah dalam keadaan hujan. Please atuh euy, kalau sekarang mah mana ada cowok kayak gitu. Pasti pada takut kena penyakit enter-wind alias masuk angin.


Kejutan-kejutan manis. Ini nih, biasanya momen saat cewek-cewek mulai berfantasi itu akan terjadi di hidupnya. Adegan saat cowok memberikan kejutan manis yang ‘out of the box’ buat si ceweknya. Kayak di film A Walk to Remember saat si Mandy Moore udah mau mati terus dia punya tiga harapan, nah si Shane West mulai mewujudkan harapannya satu per satu. Atau kayak di film Eifell I’m in Love saat Shandy Aulia di ajak ke menara Eifel dan gedung Opera (kalau enggak salah-pasti salah) sama si Sammy. Bikin merem melek dan besoknya langsung nodong pocar buat ngelakuin hal yang sama (halah).


Selalu ada momen kembali. Maksudnya, biasanya nih ya, di film-film drama itu sering ada momen saat si cowok itu pergi jauh dan akhirnya balik lagi ke kehidupan si cewek. Kayak di film Wicker Park walaupun pada film itu mereka enggak berhasil ketemu. Atau film Serendipity. Bisa juga adegan dimana saat si cewek marah dan lari, si cowok mengejar di belakangnya. Eits, ini emang paling mungkin terjadi, sih. Tapi zaman sekarang, zamannya gengsi, kayaknya udah jarang deh, ya yang mau mengejar pasangannya di depan umum.


Swap your tears, dengan saputangan…. Pada saat si cewek lagi nangis, atau berpeluh, si cowok datang memeluk terus menghapus airmata si cewek itu. Oooooh so sweeeeet *merem melek*. Kayak salah satu kisah cinta di film Sisterhood and The Travelling Pants.

Mengheningkan cipta, silent spaces. Ini adalah momen yang paling sakral dalam kehidupan nyata maupun film. Tapi bedanya, kalau di film biasanya didramatisir. Adegan dimana tiba-tiba hening, angin berhembus, saling tatap, terus……….. selanjutnya bisa ditebak sendiri lah. Contohnya? Banyak lah, ya. Hampir di tiap film drama romantis pasti ada adegan begini.


Ya, sebetulnya masih banyak adegan lain yang hampir sama aja. Tapi saya tetep salut sama director/story writer nya. Karena mereka bisa membayangkan adegan romantis yang belum tentu ada di hidup mereka sendiri.

Well, intinya. Hidup kita ini bukan kayak film-film drama. Kita juga enggak bisa menuntut supaya ada adegan-adegan di atas di dalam kehidupan kita. Karena sesungguhnya, kehidupan cinta kamu enggak kalah romantisnya dengan film drama yang ada. Just play and enjoy your own drama scene!

sumber :http://hiburan.kompasiana.com
Temukan hadiah spesial lainnya untuk orang-orang terkasih Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar