Rabu, 20 Oktober 2010

Jangan Salah Memberi kado Natal Jika Tidak Mau Celaka

Beragam aktivitas seru pastinya diadakan tuk memeriahkan Natal, salah satunya adalah tukar kado. Acara tukar kado natal antar sesama karyawan sudah menjadi tradisi di sebagian Kantor pada saat perayaan Natal atau Tahun Baru. Namun sebaiknya Anda berhati-hati saat memilih kado untuk seseorang. Karena menurut para pengacara di Inggris, salah memberi kado dapat menimbulkan dampak hukum yang tidak diinginkan.

Memberikan rekan kerja sebuah baju dalam berenda atau pewarna rambut bagi rekan kerja yang telah beruban mungkin bagi Anda itu hanyalah suatu lelucon belaka. Namun siapa yang menduga jika ternyata ide konyol tersebut dapat berpotensi membahayakan diri Anda secara hukum.

Bahkan para pengacara mengklaim, memberikan seorang kolega perempuan sebuah buku masak atau gadget dapur dapat dianggap sebagai pelecehan. Kado berupa sebotol anggur yang dianggap telah biasa di Inggris, juga tidak diperbolehkan karena dapat menyinggung perasaan orang-orang yang tidak mengkonsumsi alkohol atas alasan agama.

Kejadian ini pernah dialami oleh salah seorang anggota polisi di Luton. Saling bertukar hadiah kepada sesama rekan kerja yang namanya diambil secara acak telah menjadi kebiasaan populer di sejumlah kantor Inggris. Tetapi tahun lalu, gara-gara salah memberi hadiah berupa satu paket lemak babi dan satu botol anggur kepada seorang rekan kerja yang beragama Muslim, polisi yang tidak disebutkan identitasnya itu, dipaksa untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya. Meskipun rekan kerjanya tidak mengeluh dengan hadiah yang diberikan, namun insiden tersebut terlanjur sudah dilaporkan kepada perwira senior, yang menyebabkan ia dipaksa untuk mengundurkan diri.

“Para pekerja harus berpikir dengan cermat sebelum membeli hadiah kepada rekan kerjanya, karena hal itu dapat dipandang sebagai penghinaan”. ujar Neeta Laing, pimpinan dari firma hukum Lewis Hymanson Small, yang berpusat di Manchester.

“Pergunakan akal sehat Anda, misalnya jangan memberikan minuman beralkohol kepada rekan yang religius atau majalah yang bersifat menghina atau perlengkapan dapur bagi pekerja perempuan,” tambah Neeta.

“Jika seorang karyawan telah menerimanya, sebagai contoh, sepasang celana dalam berenda dan menganggap hadiah tersebut sebagai penghinaan lalu berkeinginan melanjutkan kasus pelecehan ini, maka hal tersebut harus ditanggapi dengan serius,” pungkasnya.


Sumber :
http://www.conectique.com
Temukan hadiah yang unik dan menarik untuk orang-orang terkasih dalam daftar Hadiah Natal Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar